-->

Ki Ageng Getas Pendowo

Makam Ki Ageng Getas Pendowo terletak di sebelah timur Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi ( Jln. A. yani Purwodadi lebih kurang 1 Km ).

Disadur dari buku Babad Tanah Kendal, karya Ahmad Hamam Rochani.Suatu hari, Sang Prabu Brawijaya bersemedi memohon pada yang Mahakuasa. Hasil semedinya cocok dengan pelaporan para ahli nujum kerajaan. Majapahit yang agung dan termasyhur akan segera beralih tempat. Namun pemegang kekuasaan tetap beradadi tangan keturunan sang prabu. Rajanya akan ditaati seluruh rakyat Jawa Dwipa bahkan nusantara.Sang prabu lalu jatuh sakit. Mendapat wisik, penyakit akan sembuh bila Sang Prabu mau mengawini seorang puteri berambut keriting dan kulit kehitam-hitaman, Puteri Wandan Tetapi setelah Puteri Wandan mengandung, Sang Prabu terusik lagi oleh pelaporan para nujum kerajaan, bahwa sang bayi kelak akan membawa bencana. Ya, inilah awal kehancuran Majapahit. Tak pelak sang bayi diserahkan kepada seorang petani, dan jauh dari pusat kerajaan. Bayi itu adalah Bondan Kejawan, yang kemudian menurunkan Ki Getas Pendowo – Ki Ageng Selo – Ki Ageng Henis – Sunan Laweyan. Dari lelaki desa yang lugu tapi penuh sasmita itu, lahir sang Pemanahan, dan berdirilah Mataram.

SIAPA KI AGENG GETAS PENDOWO
Ki Ageng Getas Pendowo adalah anak dari Raden Bondan Kejawan / Aria Lembu Peteng putra Bhre Kertabhumi Raja Majapahit ke V yang memerintah tahun 1468-1478 dengan Retno Dewi Nawangsih putri Raden Jaka Tarub. Jika saja Kerajaan Majapahit runtuh setelah raja yang ke VI, boleh jadi Raden Bondan Kejawan adalah Raja Majapahit Ke VI alias Girindrawardhana yang memerintah tahun 1478-1498.Ki Ageng Getas Pendowo memiliki 7 putera-putri yaitu : Ki Ageng Selo, Nyai Ageng Pakis, Nyai Ageng Purno, Nyai Ageng Kare, Nyai Ageng Wanglu, Nyai Ageng Bokong, dan Nyai Ageng Adibaya. Ki Ageng Getas Pendowo mempunyai saudara : Ki Ageng Wonosobo dan Nyai Ageng Ngerang (Siti Rochmah / Dewi RoroKasihan) yang menikah dengan Ki Ageng Serang / Sunan Ngerang / Seikh Muhammad Nurul Yaqin putra Maulana Maghribi II.Menurut cerita Babad Tanah Jawi (Meinama, 1905; Al-thoff, 1941), Prabu Brawijaya terakhir beristri putri Wandan kuning dan berputra Bondan Kejawan/Ki Ageng Lembu Peteng yang diangkat sebagai murid Ki Ageng Tarub. Ia dijodohkan dengan putri Ki Ageng Tarub yang bernama Dewi Nawangsih, dari ibu Bidadari Dewi Nawang Wulan. Dari pernikahan Lembu Peteng dengan Nawangsih, lahir lah Ki Getas Pendowo. Ki Ageng Getas Pandowo berputra tujuh dan yang paling sulung Ki Ageng Selo.Ki Ageng gemar bertapa di hutan, gua, dan gunung sambil bertani menggarap sawah. Dia tidak mementingkan harta dunia. Hasil sawahnya dibagi-bagikan kepada tetangganya yang membutuhkan agar hidup berkecukupan. (IYANT RE)



Ki, Ki Gede, Ki Ageng' Nyai Gede, Nyai Ageng yang memiliki arti : tokoh besar keagamaan dan pemerintahanyang dihormati yang memiliki kelebihan, kemampuan dan sifat-sifat kepemimpinan masyarakat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ki Ageng Getas Pendowo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel