Bangunan di Jatipohon Ini Pernah Ditinggali Perdana Menteri Indonesia Ke-9
Wisata-grobogan.com - Saat ini bangunan tua yang ada di Desa Sumberjatipohon, Kecamatan Grobogan tinggal satu saja. Bangunan bergaya eropa ini menyimpan catatan penting.Konon, bangunan itu pernah ditempati Perdana Menteri Indonesia ke-9 Burhanuddin Harahap bersama keluarganya selama hampir setahun lamanya. Burhanuddin tinggal di tempat itu dalam statusnya sebagai tahanan politik di era Orde Lama.
Kisah ini diketahui banyak diketahui banyak orang sampai saat ini. Salah satu saksi yang masih mengetahui peristiwa itu adalah Mbah Karto Sudirjo alias Rasipin, warga Desa Sumber Jatipohon.
“Burhanuddin Harahap tinggal dirumah itu sekitar tahun 1960 karena masalah politik. Sekitar satu tahun ada disitu dan tidak ada warga yang berani mendekat kesana,” katanya.
Selama ditempati Burhanuddin, sekitar bangunan itu dijaga aparat keamanan. Untuk kebutuhan sehari-hari, ada salah seorang warga setempat bernama Rasmin yang melayani.
Karto sering lewat dekat bangunan tersebut. Tetapi, ketika lewat dia tidak berani menengok ke arah bangunan karena takut ditegur aparat. Ketika melintas, ia sering mendengar suara radio dari dalam bangunan.
Di Desa Sumber Jatipohon pada waktu itu sebenarnya terdapat rumah tahanan negara. Lokasinya ada di pinggir jalan Purwodadi-Pati, samping kiri balaidesa. Namun, bekas bangunannya sudah tidak ada lagi saat ini.
“Rumah tahanan waktu itu hanya untuk menampung pelaku kejahatan saja. Kapasitasnya, juga tidak terlalu besar. Saya tahu persis karena bekerja jadi penjaga rumah tahanan itu dari tahun 1953-1982,” katanya.
Bangunan lama itu selesai dibangun pada 13 Oktober 1935, sesuai tulisan yang tercetak di tembok depan sisi kiri. Meski dibangun pada era penjajahan, pembuat bangunan itu bukan orang Belanda. Tetapi, pengusaha keturunan Tionghoa dari Purwodadi bernama Tan Liong Pin.
Pengusaha itu membuat bangunan untuk pesanggrahan atau istirahat. Lokasinya memang cocok untuk pesanggrahan karena ada di ketinggian dan di selatan bangunan bisa melihat pemandangan alam hamparan hutan jati.
Pada tahun 1950, bangunan itu dijual pemiliknya pada perusahaan kayu milik negara yang kini bernama Perum Perhutani. Oleh pihak Perhutani, bangunan dengan beberapa kamar yang dinamakan Wana Marto itu dijadikan tempat penginapan dengan label ‘City View Jatipohon’.
Sebelumnya, ada empat bangunan pesanggrahan yang berdiri di sekitar lokasi yang sekarang jadi obyek wisata Bukit Pandang tersebut. Selain milik Tan Liong Pin, ada bangunan milik Bupati Grobogan periode 1933-1944 Raden Adipati Sukarman Martohadinegoro dan pengusaha Tionghoa lainnya bernama Tiong Sam.
Satu bangunan lagi didirikan oleh dokter berkebangsaan Belanda bernama Van Palisen. Sehari-hari dokter itu bertugas di Rumah Sakit Zending yang didirikan pemerintah kolonial Belanda tahun 1924 yang kini menjadi RSUD Dr R Soedjati.
Dari empat bangunan itu, hanya satu yang masih terselamatkan hingga saat ini. Tiga bangunan lainnya sudah roboh belasan tahun lalu karena tidak ada yang merawat.
Harrah's Ak-Chin Casino Resort Brings Entertainment to Northeast
BalasHapusHarrah's 제천 출장마사지 Ak-Chin Hotel 춘천 출장마사지 and Casino in the Marina District has 충주 출장마사지 partnered with Wynn Resorts to 강원도 출장마사지 bring the 경기도 출장마사지 “Encore Boston Harbor casino to