Sendang Coyo, Antara Legenda Angling Darma dan Sunan Kalijaga
PULOKULON,Wisata-grobogan.com- Sendang Coyo merupakan salah
satu destinasi wisata yang terletak di wilayah Perhutani KPH Perhutani,
tepatnya di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.
Sendang yang dipercaya membuat awet muda ini memiliki air yang sangat jernih
dan tidak kering walaupun musim kemarau panjang melanda.
Ada
beberapa versi asal-usul Sendang Coyo
yang saat ini berkembang di masyarakat. Sebagian masyarakat percaya, sendang tersebut merupakan peninggalan Raja Malwapati Prabu Anglingdarma. Saat itu,
sang raja memadamkan api yang dipakai istrinya Dewi Setyawati
untuk bakar diri. Sang istri nekat membakar diri, lantaran Prabu Anglingdarma tidak mau menurunkan ilmunya yang bisa mendengar pembicaraan hewan kepadanya.
Namun
beberapa warga yang lain percaya bahwa Sendang Coyo merupakan peninggalan Sunan Kalijaga. Konon, Sunan
Kalijaga dan beberapa muridnya kehausan saat beristirahat di daerah tersebut
usai mengembara untuk menyiarkan agama Islam. Walaupun sudah melakukan upaya pencarian,
mereka tak menemukannya.
Tak
berapa lama, salah seorang muridnya secara tidak sengaja mencabut tongkat bambu
yang sebelumnya ditancapkan gurunya. Betapa tercengangnya sang murid saat
melihat lubang bekas tancapan tongkat itu memancarkan air. Mereka pun tanpa dikomando
mengambil air tersebut untuk minum sepuasnya.
Setelah
puas minum, para murid Sunan Kalijaga mencari tempat teduh untuk istirahat
sambil menanti kedatangan gurunya. Lama-kelamaan, pancaran air tersebut
membentuk sebuah kolam kecil. Saat Sunan Kalijaga datang, para murid
menceritakan keanehan yang menimpa mereka. Selanjutnya, Sunan Kalijaga melihat
lokasi air yang muncul dan sudah menjadi sebuah kolam itu. Air kolam terlihat
mengeluarkan cahaya akibat pantulan sinar matahari. Oleh Sunan Kalijaga, kolam
tersebut diberi nama Sendang Coyo (bercahaya). (RE)
0 Response to "Sendang Coyo, Antara Legenda Angling Darma dan Sunan Kalijaga"
Posting Komentar